Review Game Resident Evil 8: Village Horor yang Mengguncang Desa Terpencil
Resident Evil 8: Village, sekuel dari Resident Evil 7: Biohazard, membawa seri horor legendaris ini ke tingkat baru. Dikembangkan oleh Capcom, game ini dirilis pada Mei 2021 untuk berbagai platform, termasuk PlayStation, Xbox, dan PC. Resident Evil 8 menggabungkan elemen horor klasik dengan aksi intens, sekaligus memperkenalkan dunia yang lebih terbuka dan misterius untuk dieksplorasi. Game ini kembali mengikuti kisah Ethan Winters, protagonis dari Resident Evil 7, saat ia menghadapi ancaman baru di desa terpencil yang penuh dengan makhluk mengerikan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas cerita, gameplay, grafis, elemen horor, serta kelebihan dan kekurangan Resident Evil 8: Village. Mari kita telusuri bagaimana game ini berhasil mempertahankan keunggulan togelin waralaba Resident Evil sekaligus memberikan pengalaman baru yang tak terlupakan.
1. Cerita: Misi Penyelamatan di Desa Terpencil
Cerita Resident Evil 8 dimulai beberapa tahun setelah peristiwa Resident Evil 7: Biohazard. Ethan Winters dan istrinya, Mia, mencoba menjalani kehidupan normal setelah bertahan dari mimpi buruk di rumah Baker. Namun, kedamaian mereka terganggu ketika Chris Redfield, seorang veteran dari seri sebelumnya, muncul secara tiba-tiba dan menembak Mia, kemudian menculik Ethan dan bayi mereka, Rose.
Ethan terbangun di sebuah desa terpencil yang penuh dengan rahasia kelam. Desa ini dikelilingi oleh kastil megah, pabrik mekanis, rawa misterius, dan banyak lagi. Setiap area dipimpin oleh makhluk-makhluk jahat yang dikenal sebagai “Empat Tuan,” masing-masing memiliki gaya dan ancaman unik.
Tujuan Ethan sederhana: menyelamatkan Rose. Namun, ia segera menemukan bahwa dirinya terjebak dalam konspirasi yang lebih besar, yang melibatkan Mother Miranda, seorang tokoh misterius yang memimpin desa tersebut dan memiliki hubungan dengan Umbrella Corporation.
Kelebihan dalam Narasi:
- Karakter yang Berkesan: Empat Tuan desa—Lady Dimitrescu, Heisenberg, Beneviento, dan Moreau—memiliki latar belakang dan kepribadian yang unik, menambah kedalaman pada cerita.
- Penuh Kejutan: Plot twist yang tak terduga, terutama di paruh kedua game, memberikan pengalaman cerita yang mendalam.
- Koneksi dengan Waralaba: Game ini memperluas lore Resident Evil dan memberikan beberapa jawaban tentang asal-usul virus yang menjadi inti dari seri ini.
2. Gameplay: Horor, Aksi, dan Eksplorasi
Gameplay Resident Evil 8 menggabungkan elemen horor atmosferik dengan aksi intens, mengambil inspirasi dari game-game sebelumnya seperti Resident Evil 4 dan Resident Evil 7. Struktur game ini memungkinkan pemain untuk mengeksplorasi desa sebagai hub utama, dengan berbagai lokasi yang terhubung dan menawarkan pengalaman berbeda.
Eksplorasi Dunia
- Desa berfungsi sebagai pusat eksplorasi. Pemain dapat menemukan area tersembunyi, memecahkan teka-teki, dan mengumpulkan item untuk bertahan hidup.
- Setiap wilayah desa dikelola oleh salah satu Tuan, dengan gaya permainan yang berbeda. Misalnya, kastil Lady Dimitrescu penuh dengan horor klasik, sementara pabrik Heisenberg lebih fokus pada aksi mekanis.
Pertarungan yang Intens
- Senjata beragam, seperti pistol, shotgun, dan granat, memungkinkan pemain untuk menghadapi berbagai jenis musuh, dari zombie hingga lycanthrope.
- Pemain harus mengelola amunisi dan sumber daya dengan hati-hati, menambahkan elemen survival ke dalam gameplay.
- Pertarungan melawan bos sangat bervariasi, dengan masing-masing Tuan menawarkan tantangan unik.
Teka-Teki dan Elemen Survival
- Seperti tradisi Resident Evil, game ini penuh dengan teka-teki yang menuntut pemain untuk berpikir kreatif.
- Pemain harus mengumpulkan item penting, seperti kunci atau emblem, untuk membuka jalan menuju area baru.
3. Elemen Horor: Ketegangan yang Mendalam
Horor adalah inti dari Resident Evil 8, dan game ini menggunakan berbagai pendekatan untuk menciptakan ketegangan:
- Atmosfer Suram: Desa terpencil yang diliputi kabut dan bangunan yang runtuh menciptakan suasana yang menakutkan.
- Lady Dimitrescu dan Kejar-Kejaran: Salah satu momen paling menegangkan adalah saat Lady Dimitrescu mengejar pemain di kastilnya, mirip dengan Mr. X di Resident Evil 2 Remake.
- Rumah Beneviento: Segmen ini adalah salah satu bagian paling menakutkan dalam game, dengan atmosfer horor psikologis yang mengguncang.
4. Grafis: Dunia yang Indah dan Menakutkan
Resident Evil 8: Village menggunakan RE Engine, yang juga digunakan dalam Resident Evil 7 dan Resident Evil 2 Remake. Grafisnya mengesankan, menciptakan dunia yang detail dan realistis.
- Detail Lingkungan: Dari koridor gelap kastil Lady Dimitrescu hingga rawa-rawa misterius di wilayah Moreau, setiap lokasi dirancang dengan detail yang menakjubkan.
- Desain Karakter: Empat Tuan memiliki desain yang unik dan mengesankan, dengan Lady Dimitrescu menjadi sorotan utama berkat tinggi badannya yang luar biasa dan aura karismatik.
- Efek Cahaya dan Bayangan: Efek pencahayaan memainkan peran besar dalam menciptakan atmosfer horor.
5. Musik dan Suara: Membangun Ketegangan
Musik dan desain suara dalam Resident Evil 8 sangat berkontribusi pada pengalaman horor:
- Musik Orkestra: Musik latar yang gelap dan misterius membantu membangun suasana tegang.
- Desain Suara: Suara langkah kaki Lady Dimitrescu, raungan lycan, dan suara gemerincing senjata memberikan perasaan bahwa bahaya selalu mengintai.
6. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
- Cerita yang Menarik: Narasi yang penuh misteri dan twist memberikan pengalaman mendalam.
- Desain Dunia yang Kaya: Setiap lokasi memiliki kepribadian unik, membuat eksplorasi menjadi menyenangkan.
- Kombinasi Horor dan Aksi: Game ini berhasil menggabungkan elemen horor atmosferik dengan aksi yang seru.
- Karakter yang Berkesan: Lady Dimitrescu dan para Tuan lainnya meninggalkan kesan mendalam bagi pemain.
Kekurangan:
- Durasi Relatif Singkat: Meskipun kaya akan konten, beberapa pemain merasa bahwa cerita utama selesai terlalu cepat.
- Ketidakseimbangan Horor dan Aksi: Beberapa segmen lebih fokus pada aksi, sehingga mengurangi elemen horor.
- Karakter Sampingan Kurang Diberdayakan: Beberapa karakter, seperti Tuan Moreau, tidak mendapatkan pengembangan cerita yang cukup.
7. Perbandingan dengan Game Sebelumnya
Jika dibandingkan dengan Resident Evil 7: Biohazard, Village lebih besar dalam skala dan menawarkan lebih banyak variasi gameplay. Namun, Resident Evil 7 tetap lebih unggul dalam hal horor murni. Sementara itu, pengaruh Resident Evil 4 sangat terasa di Village, terutama dalam desain desa, sistem perdagangan, dan fokus pada aksi.
8. Masa Depan Resident Evil: Ke Mana Selanjutnya?
Dengan akhir yang meninggalkan pertanyaan besar tentang masa depan Ethan Winters dan anaknya, Rose, Capcom memiliki banyak arah untuk melanjutkan cerita. Selain itu, potensi remake Resident Evil 4 yang sudah dirilis menunjukkan bahwa waralaba ini akan terus berkembang.
Kesimpulan: Sebuah Pengalaman Horor yang Tak Terlupakan
Resident Evil 8: Village adalah bukti bahwa Capcom masih mampu menciptakan pengalaman horor dan aksi yang mendebarkan. Dengan cerita yang menarik, gameplay yang mendalam, dan dunia yang dirancang dengan indah, game ini adalah salah satu entri terbaik dalam seri Resident Evil. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, Village tetap menjadi pengalaman yang wajib dimainkan oleh penggemar horor dan aksi.
Skor Akhir: 9/10
Baca Juga : Riview God of War Ragnarok: Epik yang Menutup Saga Mitologi Nordik